Thursday, November 28, 2013
Liana 4 - Perjalanan Ke Yogya
Tag : Cerita Swinger , Cewek Bispak , Cerita Dewasa , Cantik , Cewek , Sex , Panas , Tukar Pasangan , Perek , Selingkuh
Lelah juga rasanya badan ini...hampir 11 jam perjalanan Bandung Yogyakarta, apalagi suamiku yang lebih banyak mengemudi, kebetulan Pak Subari supir kami sedang ijin....kami mampir di Bandung sekalian nengok putraku yang besar..yang kuliah di sana..dan dilanjut ke Semarang karena suamiku ada pertemuan untuk membicarakan penjualan rumah, yah...dulu kami sempat tinggal dikota Yogya dan kami memiliki sebuah rumah yang kini hendak dijual, toh tidak ada yang mengurusi.
Akhirnya menjelang tengah kami memasuki pelataran parkir Hotel Melia Purosani, dan sesaat kemudian aku sudah berendam air hangat di bath tub, membersihkan diri dan menghilangkan kepenatan....
Setelah sarapan pagi, suamiku mulai membuat beberapa panggilan telpon dan disepakati kami bertemu di lokasi rumah kami yang akan dijual....
“Hermanto....” laki laki bertubuh tinggi besar dan kutaksir sebaya dengan kami itu menjabat tanganku sambil mengenalkan dirinya, disusul oleh temannya yang kemudian kuketahui bernama Suryo....keduanya tampak eksekutif...berpenampilan rapih dengan pakaian yang serasi warna dan modelnya, semula suamiku tidak pernah bercerita siapa calon pembeli rumah kami, maka aku heran saat melihat mereka, dan baru maklum setelah mendengar kalau mereka adalah direksi dari sebuah perusahaan exportir besar hasil kerajinan di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Pantas penampilan, gaya bicara dan tata kramanya menunjukkan kelas darimana mereka berasal.
“Betul pak.....memang sudah lama kami memperhatikan rumah ini karena dari sisi lokasi dan bentuknya cukup elegan untuk kami gunakan sebagai kantor, apalagi faktor pendukung disekitar sini sudah cukup lengkap.....” kudengar suara berat Hermanto sedang bicara dengan suamiku....
Rumah kami memang terletak di daerah yang sudah berkembang menjadi ramai...., namun aku tidak terlalu ambil peduli percakapan mereka..karena hal hal begini adalah bagian suamiku untuk mengurusnya, cuma sempat kuperhatikan kedua laki laki itu bolak balik melirik kearahku mencuri pandang dan aku yang sudah bukan ABG lagi cukup mahfum kelakuan laki laki jadi tidak terlalu ambil pusing.
Setelah berpisah...aku dan suamiku menyempatkan diri jalan jalan dan belanja, melihat lihat tempat yang sering kami kunjungi dulu waktu masih tinggal disana dan bernostalgia.
Sudah agak sore ketika kami kembali ke hotel......”Ma.... nanti jam 7 Pak Hermanto dan Pak Suryo akan makan malam bersama kita...mama pakai yang agak sexy ya bajunya....” kata suamiku. “Memang kenapa pa.....?” tanyaku...karena kali ini aku tidak paham maksud suamiku...
“papa kan bisa lihat ...mata mereka selama bicara tadi bolak balik ngelirik ke mama terus...” jawab suamiku.
“terus..?” tanyaku
“siapa tahu kalau mama tampil sexy....mereka nggak nawar..” kata suamiku sambil tertawa
“wah.....kalau aku suruh jadi marketing....komisinya bagaimana..” jawabku lagi.....dan suamiku menyambar tubuhku..dipeluk dan diciumnya bibirku....”komisinya atur aja sendiri yaaaa...” kata suamiku tersenyum. “aah....sana mandi dulu...........” kataku sambil mencubit pinggangnya...dan sambil bersiul suamiku memasuki kamar mandi
aku mematut diri lagi didepan cermin....make up tipis (aku memang tdk suka dandan menor), rok pendek hitam dan atasan kuning dengan belahan yang rendah didada, pakai bros tapi agak kebawah sehingga belahan dadaku tampak jelas, ditunjang dengan BH half cup.
Sepatu high heels yang kukenakan juga menambah apik penampilanku..walau kami hanya akan makan malam di restoran yang ada di hotel ini tapi itu tidak membuatku tampil serampangan.
Tidak terlalu seronok namun sexy tapi juga classy.
Kami beranjak keluar kamar setelah suamiku menerima sms dari Suryo yang mengatakan mereka sudah di lobby.....
Kembali tatapan mata penuh kekaguman kuterima.....dan kali ini beda dengan siang tadi...semakin lama kedua laki laki itu semakin sulit melepaskan tatapan matanya dari belahan dadaku.
Kami ngobrol macam macam hal sambil menunggu makanan yang dipesan, “Pak Bram benar beruntung, punya istri Ibu Liana yang cantik sekali” Hermanto yang tinggi besar itu berkata kepada suamiku, disambut dengan senyuman oleh suamiku.
“Iya....Ibu benar cantik sekali....”Suryo ikutan memujiku tapi bicaranya ke suamiku.
“Ini mau beli rumah apa mau muji orang sih..” kataku memotong yang disambut tawa oleh semuanya.
Demikian kami banyak bicara sambil menikmati makan malam namun sayangnya belum tercapai kesesuaian harga....masih terpaut hampir 40 juta.
“Kami disini sampai lusa....kalau malam ini belum bisa putus..silahkan dipikir, besok kabari ya..”kata suamiku.
Malam itu berlalu tanpa ada kejadian apapun kecuali suamiku sempat menumpahkan hasratnya padaku dan kami berhubungan dengan penuh kemesraan.
“ma..nanti kalau mereka telp dan mau datang..papa bilang papa ada urusan penting mendadak dan minta mama handle ya...” kata suamiku saat kami sarapan pagi harinya.
“maksud papa..?” tanyaku
“iya..mama handle dengan cara mama aja....yang penting jangan turunin harga...tapi kalau mereka nggak deal jangan mau ya....” kata suamiku lagi
“ih...kok dijadiin alat nih...” kataku protes
“ya nggak apa sesekali ...nanti selisihnya itu terserah mama....mau dipakai beli apa....”kata suamiku sambil melirik menggodaku
“bener ya...selisihnya buat mama...asyiik............” kataku tertawa
“ya kalau bisa......” kata suamiku lagi
“hm...liat aja....” kataku lagi, lalu sambungku...”tapi pa..kalau mereka datang berdua bagaimana..?” tanyaku....”terserah mama....pokoknya papa cuma terima laporan deh” jawab suamiku santai
“ih..mama nggak tahu apa apa, kok tahu tahu dikasih tugas ...” kataku merajuk
“kan sambil berenang minum air...., papa tahu kok mama juga suka kepada mereka berdua..walau bukan anak muda tapi masih menarik” jawab suamiku. Aku tidak menjawab...hanya kugigit lembut telinga suamiku, yang dibalas dengan mendorong tubuhku hingga rebah di ranjang ......................dan.................dan..................
Paginya saat kami sedang sarapan hp suamiku berdering “Hallo.........” sapa suamiku, setelah diam sebentar mendengarkan lawan bicaranya, suamiku kembali bicara “Oh ya baik pak....silahkan saja....nanti ada Liana istri saya.....mohon maaf saya sendiri ada janji temu yang tidak bisa saya tinggalkan.....ya ya.....silahkan pak.....terima kasih, selamat pagi” dan suamiku meletakan HP nya kembali.
“Itu tadi Pak Hermanto..dia akan datang jam 10 an..., nanti mama yang nemuin ya....” kata suamiku sambil kakinya menyenggol kakiku dibwah meja...
“Iya.....pokoknya harga yang kita minta nggak akan mama turunin....” jawabku
“Kalau celana dalam mama boleh kok diturunin” jawab suamiku lagi, setengah berbisik..karena saat itu kami sarapan di restaurant hotel...
“awasss ya....” jawabku tersenyum.
Kami kembali ke kamar dan aku berdandan...kali ini aku mengenakan baju biru agak ketat dgn kancing depan, Bh yang kukenakan tetap half cup, dipadu rok jeans pendek..., make up tipis...seperti biasa
Pk. 9.30 suamiku meninggalkan aku setelah menciumku..memang dia juga ada janji temu dg koleganya....jadi benar benar sambil menyelam minum air...”ya sudah ... kutinggal ya ..berani kan..?” kata suamiku sebelum pergi, yang kujawab dgn kecupan di bibirnya.
Hampir pk 10.00 ketika in telp kamar berbunyi “hallo...” kataku
“selamat pagi....Ibu Liana..? saya hermanto, saya sudah di lobby bu..” suara pria tinggi besar yang kemarin itu kukenali.
“Oh..iya...pak...kalau nggak keberatan boleh kita bicara di kamar saja..?, agak kurang comfortable saya kalau kebawah..soalnya Pak Bram tidak ada...” jawabku
“Baik bu......, saya keatas ndak apa apa...” jawab Hermanto..
Setelah kuberikan nomor kamar...tidak samapi 5 menit suara bel terdengar
“Silahkan masuk pak...” sapaku saat mebukakan pintu..dan ternyata Hermanto datang berdua dengan Suryo..
“Wah...kompak banget...selalu berdua nih..” kataku sebelum sempat dijawab
“Iya...soalnya kalau masalah penting namanya partner usaha yan hrs keputusan bersama..”jawab Hermanto sambil duduk di sofa...kamar yang kami ambil memang junior suit room, sehingga luas dan ada ruang tamunya....
“mau minum apa pak....” tanyaku.....sambil membuka kulkas....”apa saja deh....” jawab Hermanto dan Suryo hampir bersamaan..
Saat meletakan minuman di meja aku membungkuk memberikan sedikit 'pemandangan' ke mereka..karena 2 kancing baju sengaja tdk kukancing....belahan dadaku aku tahu terlihat jelas, dan aku tahu mata mereka dengan 'laparnya berusaha melahap pemandangan itu.
“Pak Bram kemana bu...?” tanya Suryo saat aku duduk dihadapan mereka...dan karena rok ku pendek kakiku kusilangkan, namun itu membuat pahaku malah kemana mana tapi pura pura aku tdk sadar...
“iya dia ada janji di Solo.....”jawabku..sengaja aku bilang agak jauh biar mereka merasa 'aman' ....”tapi saya sudah dikasih tahu untuk menggantikan beliau utk bicara...kalau sepakat tinggal kita janjian untuk notarisnya” lanjutku panjang lebar
“Justru itu...” kali ini Hermanto yang bicara....”kalau bisa harganya turun lagi...., kan masih banyak beda selisihnya mbak...” lanjutnya.
Tanpa sadar Hermanto mulai mengakrabkan diri dengn mengubah panggilan....
“Justru sebetulnya sudah murah lho mas....kalau saya pribadi sih dari awal juga jauh diatasnya” jawabku seenaknya....
Kami berbincang ? bincang...dan tanpa terasa sudah masuk waktu makan siang...”mas Her dan mas Suryo makan disini ya.., biar kupesankan....dan tanpa menunggu jawaban aku sdh menelpon restaurant hotel....sambil bicara dengan operator kuberikan daftar menu yang memang tersedia di kamar dan walau awalnya agak sungkan tp akhirnya mereka memilih juga makanan yang mereka inginkan.
“Pak Bram nanti pulang jam berapa ya ..” tanya Suryo.....”mungkin sangat sore atau malah malam...”jawabku
Makananpun datang, dan setelah waitres yang mengantarkan keluar..kami mulai makan..suasana tambah santai....perbincangan kami tidak hanya soal rumah yang akan di jual itu tp juga sdh mulai menjurus ke pribadi...., Hermanto sdh beristri, demikian juga dengan Suryo, juga perbincangan soal anak anak dan lain lain.
Ketika makan sudah selesai...dan sedang minum...tanpa terlihat kalau sengaja kutumpahkan air minum ke tubuhku....”aduh.....basah...” seruku....”terlihat mereka agak bingung sejenak..tapi karena hanya air putih yang tumpah kekhawatiranpun hilang.....”Maaf ya mas....kayaknya harus salin baju nih..., nggak enak basah begini....”kataku...
Aku keluar kamar mandi dengan baju lain mirip tapi baju terusan agak ketat, belahan dada sangat rendah karena seharusnya pakai daleman.....namun kali ini tanpa BH......”maaf ya...., cuma nggak enak..soalnya ternyata BH ku basah...dan yang lain sedang kumasukan laundry hotel....” kataku santai....dan akibat kata kataku kulihat mata mereka justru menatap dadaku....”ih....malah pada jadi nakal deh matanya..” kataku...”habis Mbak Liana cantik sekali apalagi sekarang jadi sexy sekali...” jawab Suryo............memang dr tadi sdh berkali kali suryo...memujiku.
“Uh....cuma ngomongnya saja muji....tapi harganya nggak mau ikut hargaku..” kataku lagi.
Setelah piring kotor dan makanan diambil oleh waitres, kutawarkan kopi...sesekali aku menunduk mengambil sesuatu dimeja yang memang rendah...dan aku tahu seluruh buah dadaku menggantung dan terlihat penuh oleh kedua laki laki itu.
Kami melanjutkan pembicaraan dan akhirnya selisih harga hanya terpaut 5 juta rupiah......, waktu sudah menunjukkan Pk. 2 siang......
“Ok begini deh..........................kita masih terpaut selisih 5 juta rupiah...” kataku
'Iya mbak betul...” hermanto menjawab hati hati karena belum tahu arah pembicaraanku
'apa yang harus aku lakukan supaya mas berdua mau naik lagi, jadi kita bisa deal....”kataku lagi
Kulihat kedua laki laki itu saling berpandangan masih belum sepenuhnya memahami maksudku.
“Iya maksudku, drpd panjang lebar begini kita bicara capek kan...? apa yang mas berdua ingin aku lakukan supaya deal ..., bukan karena kami butuh sekali sih..tp kalau rumah ini terjual kan juga mengurangi beban, selain jarak Jakarta ? Yogya juga kejauhan untuk mengontrol” jelasku
“Maksud mbak Liana...bagaimana nih...........? tanya Suryo, masih belum berani membuat kesimpulan ....
“maksudku.........apapun yang mas berdua minta aku akan setuju asal jangan minta aku turunkan harga..”jawabku agak mempertegas...
“wah......ada sih yang ingin saya minta jeng Liana lakukan ..tapi sayang jeng kan sudah bersuami” jawab Suryo agak berani, memang dari kedua pria ini Suryo lebih berani mengungkapkan kata hatinya, dan panggilan dari mbak ke Jeng sdh memberikan tanda.
“Terus apa bedanya....suamiku kan nggak ada sekarang ?, dan mas Suryo ingin minta saya melakukan apa ?” jawabku memberi “umpan lambung” (seperti gaya anak masa kini).
“Hmm...Jeng Liana ini bener nggemesin ..... apa boleh saya bilang terus terang ?” Suryo kembali mendominasi percakapan.
“Iya dong...lebih baik terbuka aja mas...” jawabku
“Suryo ini kalau melihat wanita cantik pasti luluh......Jeng Liana pintar sekali” Sambil tertawa Hermanto memotong sebelum Suryo sempat bicara.
Aku tahu kalau aku sudah 'diatas angin'.....kubuka map yang sdh disiapkan ....”Ini ada surat pernyataan bahwa mas Suryo atau mas Her sepakat untuk membeli dengan harga yang disepakati, dan ini ada kuitansi untuk DP nya, copy sertifikat, PBB dan lain lain ada disitu juga kok sebagai lampiran...silahkan di tanda tangan dan kuitansinya diisi ya..., pakai cheque juga boleh kok...besok kita ke notaris menyelesaikan...”kataku menjelaskan.....
“terus....” tanya Suryo......sambil matanya membaca surat yang kusodorkan dan mengoperkannya ke hermanto.
“terus ya aku akan lakukan apa yang mas berdua minta aku lakukan....toh nggak mungkin aku diminta terjun kebawah kan..? jawabku tersenyum
“jeng Liana bener berani ya...pantang menyerah...nah kalau sdh kita minta jeng melakukan apa yang kita inginkan trs surat ini ta' bawa dan kita ingkar gimana ..?” tanya Suryo lagi sambil menatap dadaku yang semakin rendah belahannya
“ya nasibku yang buruk....salah menilai orang....kukira ksatria ternyata penyamun” jawabku santai.
Kulihat kedua laki laki itu berbisik bisik sejenak, “baik deh...belum pernah kita ngalamin deal seunik ini...” jawab Hermanto....diambilnya pena dan ditandatangani surat yang sudah ditempeli meterai itu dan dari tasnya dikeluarkannya buku cek diisi dan ditandatangani juga lalu kuitansinya juga diisi dan minta aku menandatanganinya.
Lumayan pikirku...DP nya sudah 1/4 dari harga rumahnya.
“besok ke notaris urusan dengan suamiku ya mas.., rumah kan atas nama suamiku ” kataku kepada mereka...
“nah.............beres..............terus soal apa yang kita akan minta..bagaimana kalau suami jeng Liana tahu....seandainya....yang kita minta hal yang juga unik seperti deal ini.
'Lho..kan suamiku nggak ada disini...dan kalau mas berdua nggak bilang ya masa aku bilang...?” jawabku....”jadi apa yang mau diminta..?” tanyaku lagi menantang..
Belum lagi nmereka menjawab hp ku bunyi.....”papa ada dimana...?” tanyaku sambil memberi tanda kepada mereka kalau yang menelpon adalah suamiku....
“Oh........jadi papa sampai jam 7 an...?” tanyaku lagi.....dan jawaban itu adalah tanda bahwa aku masih perlu waktu supaya suamiku tidak segera kembali.
“iya pa......byee” kataku mengakhiri percakapan.
Kulihat sinar kelegaan dimata kedua laki laki itu......”suamiku baru pulang jam 7 malam ...nah jadi apa yang mas berdua inginkan...?”
Suryo bangkit dari duduknya.....disodorkan tangannya kearahku yang lalu kusambut..dan setelah aku berdiri dipeluknya aku dan bibirnya memagut dan mencium bibirku dengan ganasnya....awalnya aku agak gelagapan...namun kemudian aku membalas ciumannya....lidahnya menerobos mulutku...dan lidah kami saling memilin..kurasakan benda diantara kedua pahanya mengeras....
Setelah bibir kami saling terlepas...aku membalikan badanku...”mas bisa tolong turunkan retsleting ku ?” tanyaku lembut...dan sambil menghadap hermanto suryo dibelakangku menurunkan retsleting baju yang kukenakan....sekaligus melepaskannya dari tubuhku. Kulihat hermanto menelan ludah dan kuulurkan tanganku memanggilnya...dia langsung bangkit dan sesaat kemudian kedua tangannya sudah meremas kedua buah dadaku....
“aku ke kamar mandi dulu ya....” kata suryo ditelingaku dan aku tdk bisa menjawab karena malayani pagutan hermanto dibibirku.., kami pindah ke sofa..karena tubuh hermanto yang tinggi besar jauh lebih tinggi dariku....jadi tdk nyaman ciuman sambil berdiri..dan begitu disofa..mulutnya sdh pindah ke buah dadaku....dihisap dan puting susuku seperti anak kecil kehausan.
Tanganku juga tidak tinggal diam..kuremas remas kemaluannya dari balik celananya....dan saat kami masih asyik terlihat Suryo menghampiri keluar dari kamar mandi...cuma kali ini sdh tidak berpakaian sama sekali....kemaluannya lurus dan panjang....tegak mengacung kedepan.....
Aku merubah posisi...Suryo berdiri di samping sofa dan kemaluannya sudah memenuhi mulutku....sementara Hermanto sibuk menciumi punggung dan tengkukku sambil tangannya meremas buah dadaku ..sesekali tangannya masuk ke celana dalamku berusaha menjamah kemaluanku.
Melihat Suryo sdh 'siap tempur” hermanto bangkit menuju kamar mandi......setelah “terlepas” dari hermanto....posisi berubah..suryo kuminta duduk di sofa, dan aku berlutut didepannya ..lidahku mulai menjelajahi semua bagian batang kemaluannya....batangnya kujilat dari pangkal hingga kepala..., buah zakarnya kujilat dan sesekali kugigit lembut..., kumasukan seluruh batangnya sedalam mungkin kemulutku....dan kuhisap ...... “ahh...sshh..aduh enaknya....jeng liana...aaah...” mulut Suryo meracau tak jelas....Hermanto tiba di sofa tepat saat Suryo sudah tidak bisa bertahan....”aah.............jeng..aku keluarrr...aduh.......aku keluar di mulut jenng liana ..ahhh...sshh” dan tak kusangka batang kemaluan yang panjang walau tidak terlalu besar lingkarannya itu menyemburkan air mani sedemikian banyaknya...betapa cepatnya aku menelan tetap ada yang meleleh keluar dari mulutku....bibirku menjepit erat leher batang kemaluan itu..........dan baru kulepaskan setelah melemas.
Aku bangkit dan tubuhku langsung disambar hermanto....aku sempat terpukau dengan ukuran batang kemaluan hermanto...besar dan sangat 'gemuk', panjangnya tidak sepanjang suryo tapi saat kupegang jari tanganku hampir tidak bisa melingkari batang kemaluan itu...
Hermanto kubimbing ke ranjang, ...dan begitu kami rebah, tangannya langsung bekerja menurunkan celana dalamku dan kepalanya menyeruak kearah kemaluanku...di bukanya kemaluanku dan lidahnya mulai menjilati ku...bahkan sesekali diangkatnya pinggulku dan tanpa ragu..dijilatinya lubang belakangku...sesekali lidahnya menerobos masuk membuatku menggelinjang....cukup lama hermanto bermain di kemaluanku sementara Suryo juga ikutan dengan mencium bibirku dan menjilati buah dadaku......aku hanya bisa melenguh nikmat mendapat serangan seperti itu...
Akhirnya kutarikHhermanto, “mas...masukin mas...”pintaku
Hermanto memposisikan kemaluannya dikemaluanku dan dengan susah payah batang yang besar itu mulai memasukiku, aku beberapa terpekik karena terasa tubuhku dibelah oleh batang kemaluan yang memiliki, lingkaran sangat besar itu... “ah...pelan..mas....aduh...ssh......”dan akhirnya seluruh batang itu terbenam masuk dalam tubuhhku.............hermanto mulai bergerak naik turun...baru beberapa saat saja kami mulai, akibta gesekan dinding kemaluanku dengan batang kemaluan itu, aku merasakan gelombang orgasme mulai mendatangiku....”gesekan antara batang kemaluan itu dengan dinding kemaluanku benar benar mendatangkan sensasi kenikmatan....”assshhhhhhhh......mas aku keluar....sshh.......ahhhhhhhhhhhh”aku benar terpekik ..kakiku berusaha menjepit pinggang pria tinggi besar itu dan gelombang demi gelombang orgasme menerpaku....namun seperti piston mesin mobil batang kemaluan Hermanto tidak berhenti bergerak keluar masuk ...........entah berapa kali aku orgasme ..mungkin itu yang disebut multiple orgasme...dan akhirnya dengan erangan yang lebih mirip geraman hermanto mempercepat gerakannya ..makin cepat .........makin cepat..........dan....aku yang juga sdh tidak menguasai diri..kembali diterjang badai kenikmatan.....dan “aaarghhhhhhhhhhhh.......metu aku jeng..................”lenguhnya dan kurasakan hantaman cairan hangat mengisi lubang kemaluanku....
Hermanto terkapar diatas tubuhku terengah engah...dan setelah beberapa saat kudorong lembut kesamping...sesak nafasku ditindih tubuh sebesar itu.
Untuk beberapa saat kami terdiam..”jeng liana luar biasa...belum pernah kurasakan yang seenak punya jeng liana” puji Hermanto............aku hanya tersenyum dan mengecup bibirnya.
Suryo dengan lembutnya mengambilkan aku segelas air minum....dan kami sempat ngobrol beberapa saat ketika kulihat suryo mulai mengeras lagi.....”aku mau coba punyanya jeng liana juga ya..” ujar Suryo..........
“sebentar ya aku bersih bersih dulu.....” jawabku, namun saat aku menuju kamar mandi suryo mengikutiku.....kami saling menyabuni ....”suami jeng liana benar beruntung ya..” katanya sambil menyabuni buah dadaku...”maksudnya beruntung punya istri yang selingkuh..?” jawabku tertawa...
setelah kembali keranjang...suryo kuminta berbaring......sesaat kujilati lagi batang kemaluannya....hingga basah dengan ludahku lalu aku berjongkok diatasnya...berbeda dengan punya hermanto...batang kemaluan suryo lebih mudah masuk..apalagi sisa cairan hermanto masih cukup banyak didalam kemaluanku. “auw....aku terpekik sendiri..saat seluruh batang itu masuk hinggak kepangkalnya dan kepalanya menyentuh mulut rahimku menimbulakn rasa geli yang gimana gitu.......memang panjang milik pria ini.....
Aku mulai bergoyang dan menaik turunkan pantatku.........tapi lama lama aku capek juga.......sementara suryo sambil terpejam menikmati..tangannya terus memainkan puting susuku...........mulutnya tak henti henti meuji ku..”enak banget jeng..punya jeng liana legit sekali...aduh..............ssh.....kue kelepon juga kalah legit iniiii..aduhhh....sshhh”
Akhirnya kami ganti posisi...aku diminta menungging dan dengan posisi doggy style suryo menggenjot kemaluanku dari belakang....Hermanto yang melihat itu tidak menyia nyiakan kesempatan....kemaluannya yang masih basah namun sudah mulai bangkit lagi disodorkn kemulutku yang kuterima dengan lahapnya.
Cukup lama kami dalam posisi itu..hinga akhirnyaSsuryo setengah berteriak memegang pinggulku pantatnya maju mundur dengan kecepatan penuh dan kembali suara erangan “errrhhh ...ss....jeng,....”kemalauanku kembali disemprot air mani laki laki kedua pada hari itu....aku yakin kali ini air maninya masuk langsung kemulut brahimku..karena saat menyemburkan air maninya....Suryo menghunjamkan kemaluannya sedalam mungkin.............aku sendiri kali ini tidak orgasme...mungkin sudah terlalu banyak tadi dengan Hermanto......
setelah suryo melepaskan kemaluannya aku fokus pada kemaluan hermanto...walau agak susah karena gemuknya dan besarnya kepala kemaluan itu..namun dibantu tanganku akhirnya batang kemaluan itu kembali mengeluarkan cairan hangatnya...aku hanya mencucup dengan bibirku dikepala kemaluan itu....dan syukurlah tidak terlalu banyak....sehingga tidak susah aku menelannya..tapi karena kepalanya tidak seluruhnya dimulutku..ada juga yang meleleh mengalir keluar membasahi daguku...dan setetes dua membasahi dadaku.
Aku agak kelelahan.....pingin sekali tidur..dan nampak kedua laki laki itu juga lelah...namun mengingat waktu akhirnya mereka berpakaian..dan dengan telanjang bulat..dengan air mani masih mengalir keluar diantara dipahaku aku mengantarkan mereka kepintu, setelah bergantian menciumku merekapun beranjak meninggalkan pintu kamarku.
Aku masih terlelap dalam keadaan telanjang ketika kurasakan sesuatu memasuki kemaluanku....kubuka mataku...dan suamiku dengan wajah tersenyum...memasukan kemaluannya kelubang kemaluanku yang aku yakin masih penuh itu..
Hampir jam 11 malam setelah mandi dan merasa segar kami mencari lesehan di malioboro ..aku bener lapar setelah melayani 2 laki laki sepanjang sore tadi, dan melayani suamiku saat menjelang malam tadi.
“jangan lupa selisih angkanya milikku ya pa..” kataku manja sambil bergayut di tangannya ketika kami meninggalkan lesehan.
Paginya saat kami di notaris....kedua laki laki bersikap biasa saja, namun sesekali saat suamiku tidak melihat mereka mengerdipkan mata padaku .....yang kubalas dengan senyum termanis yang kumiliki, dan sampai saat mereka tidak pernah tahu kalau suamiku tahu semua itu.
Author : Liana
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment