“Ma...pamit dulu ya..” itulah ucapan putriku sambil mencium pipiku saat berangkat menuju airport, “hati hati ya dan dengar apa kata Oma dan Opa, jangan nakal” kataku sambil memeluknya, memang liburan kali ini dia diajak kakek dan neneknya berlibur ke Bali, dan saat mobil hilang dari pandangan akupun masuk kerumah...
“Pagi tante...” suara Hendra menyapaku ketika aku masuk rumah...
“Eh...Hendra ..sudah bangun ..?” tanyaku...memang hari masih pagi sekali karena anakku naik pesawat pertama, dan mengingat jarak yang lumayan jauh matahari masih belum terbit sepenuhnya ketika berangkat, sementara suamiku baru nanti malam pulang, seminar yang harus diikutinya di kota Surabaya baru selesai hari ini.
“Sudah tante...” jawab Hendra sopan....dan belum sempat aku menjawab kembali ucapan selamat pagi terdengar dari Gilang ....., Hendra dan Gilang sudah 3 hari ini berada di rumahku, mereka sedang menunggu hasil ujian masuk perguruan tinggi, dan atas permintaan orang tua Hendra yang juga kawan baik suamiku yang tinggal di solo, mereka akan tinggal seminggu di rumah kami, sementara Gilang adalah teman satu sekolah Hendra.
Awalnya aku agak keberatan dengan usulan suamiku, karena kukuatir mengurangi privacy kami sekeluarga, namun mengingat mereka hanya akan tinggal seminggu, dan juga pembawaan mereka yang sopan akhirnya aku malah senang dengan kehadiran mereka, Hendra sangat ceria, banyak bicara, sementara Gilang lebih pendiam tapi keduanya anak anak muda yang sopan, dan tidak segan mengulurkan tangan membantu apapun yang perlu dilakukan.
Sungguh sampai detik ini aku sama sekali belum berpikir 'aneh aneh' tentang mereka, selain masih sangat muda baru 20 tahun, juga mengingat keadaan di rumah kami yang ada pembantu dan anakku, selain selama beberapa hari terakhir aku agak sibuk dengan kegiatanku.
Gilang minta ijin meminjam sepeda suamiku ..mau olah raga katanya putar putar kompleks dan Hendra yang kutawari sarapan menolak 'masih kepagian' katanya.
Aku sarapan sendiri sambil membaca koran...dan saat hendak kekamar untuk mandi saat melewati kamar tamu aku terhenti sejenak...pintu kamat tidak tertutup rapat...lamat lamat aku mendengar suara desahan....dan ketika dengan hati hati kudorong hingga ada celah..melalui cermin yang ada didalam kamar kulihat Hendra sedang telentang di tempat tidur..kaosnya terangkat hingga ke dada, celana pendeknya tergeletak disampingnya dan tangannya sedang memenocok kemaluannya...sementara tangan satunya memegang tablet yang entah apa isi nya....aku tidak berlama lama menikmati pemandangan itu..sambil tersenyum sendiri aku meneruskan langkahku..'panjang juga punyanya' pikirku sambil lalu.
Saat mandi aku terbayang kembali apa yang tadi kulihat namun yang jadi pemikiranku..gambar apa sih yang dipakai Hendra di tabletnya untuk sarana masturbasinya itu ?
Begitu besar rasa ingin tahuku...sehingga setelah mandi, sambil menuju ruang tengah aku melewati lagi kamar tamu itu...tepat saat Hendra beranjak keluar kamar sambil membawa handuknya...”mandi dulu ya Tan..” katanya ....aku hanya tersenyum dan berkata “Yang bersih ya.....eh...Gilang belum kembali..?” , “belum Tan....” jawab Hendra yang lalu bergegas menuju kamar mandi.
Melihat suasana memungkinkan..aku cepat cepat masuk kekamar tamu dimana mereka tidur...kulihat tablet Hendra tergeletak di atas meja...untung tdk di off kan...dan jantungku berdetak kencang ketika melihat gambar yang ada disitu....bukan gambar vulgar seperti dugaanku...tapi itu adalah foto diriku...cuma sebuah foto biasa aku sedang berdiri dengan pakaian biasa yang sering kukenakan... ....entah kapan anak nakal itu diam diam mengambil gambarku......
Setelah mengembalikan tablet itu ketempatnya semula aku kembali ke ruang tengah..namun pikiranku agak kacau....masa sih...anak muda itu menggunakan fantasi tentang aku untuk menyalurkan hasrat masturbasinya..? padahal usiaku sudah jauh diatas mereka....dan untuk pertama kali sejak mereka datang aku mulai membayangkan tentang kedua pemuda itu....Keduanya hampir sama postur tubuhnya..tinggi tidak kurus juga tidak gemuk, kecuali hendra agak ikal rambutnya dan Gilang berambut lurus...secara umum mereka anak muda yang cukup enak dipandang walau tidak ganteng luar biasa seperti pemain sinetron tapi over all tidak menjemukan.
Aku masih termenung ketika HP ku berbunyi....ternyata suamiku...awalnya aku agak kesal karena dia tidak jadi pulang malam ini, namun penjelasannya soal pekerjaannya mau tidak mau kuterima...dan akhirnya aku cerita soal hendra tadi....”terus...menurut mama bagaimana ?” malah balik tanya suamiku, “ nah kalau menurut papa gimana?” tanyaku balik lagi..”jangan salah satu..nanti jadi pembicaraan kalau yang satu tahu....kalau mama mau iseng ya dua duanya..terserah sekaligus atau digilir..” suamiku malah memberi saran sambil tertawa keras.
“ya kita lihat nanti deh...” jawabku membuat suamiku penasaran....”pokoknya..apapun ceritanya setelah papa pulang” kataku lagi....biar cepet pulang pikirku.
Sore itu, kulihat Hendra sedang santai membaca buku di ruang keluarga, timbul pikiran iseng di benakku, kubuka laptopku, dari flasdisc kupindahkan beberapa file dan folder yang berisi gambar diriku dalam keadaan “polos” dan kuletakan di desktop, setelah flasdisc ku lepas, kubawa laptopku ke sofa dimana Hendra duduk..”Ndra...tolong dong, laptopku kok lambat ya....kamu ngerti kan..bisa di periksa nggak ? “ pintaku...”Oh...iya tante..coba saya lihat....ngerti sih dikit dikit..” jawabnya dan kuberikan laptopku ke tangannya.
Sebelumnya sdh kupastikan tidak ada koneksi internet yang tersambung dan kulihat Hendra juga tidak memegang apapun..sehingga aku merasa aman..tidak ada file atau gambar yang bisa dipindahkan tanpa sepengetahuanku.
Aku duduk disofa diseberang Hendra...sambil membuka koran hari ini....dan tiba tiba Gilang muncul..”eh..sore tante....santai ya..” sapanya....”iya...tuh lagi minta tolong Hendra kok laptopku lambat ya..” jawabku santai....dan Gilang langsung duduk disebelah hendra mencoba membantu.
Tanpa mereka sadari aku terus memperhatikan mereka...dan saat mereka mulai melirik lirik ke arahku aku tahu mereka sudah melihat file yang berisi gambar diriku......kegelisahan mereka membuatku ingin tertawa.... “jangan lama dong settingnya...ada email yang mesti kubalas tuh..” kataku mengejutkan mereka....”kayaknya sih oke ni tan....” kata Hendra yang lalu mematikan laptopku dan mengembalikannya kepadaku....
“ok....thanks......nanti jangan makan diluar ya...aku mau pesan makanan untuk makan malam...Oom juga nggak jadi pulang hari ini” kataku sambil beranjak yang diiyakan mereka.
Malam itu kami makan malam bersama....karena punya niat mau menggoda kedua pemuda ini, aku mengenakan tanktop tanpa lengan, BH tetap kukenakan dan rok pendek dengan belahan tinggi yang memperlihatkan sebagian besar pahaku.....seperti biasa kami ngobrol macam macam dan Hendra tetap yang lebih banyak bicara sementara Gilang lebih diam...hanya matanya yang kadang menatapku diam diam.
Malam itu aku putuskan untuk tidak bertindak lebih jauh....cuma kutanya kegiatan mereka besok....dan sebuah rencana terlintas di kepalaku.
Pagi harinya aku mengirim pembantuku ke rumah orang tuaku kusuruh mengantarkan sebuah barang...karena mereka tinggal agak jauh aku tahu baru menjelang sore si bibi akan akan kembali....dan aku tahu kalau kedua pemuda itu tidak ada kegiatan keluar rumah....
Pagi itu sesudah mandi, dengan pulasan make up tipis dan mengenakan baju laki-laki milik suamiku yang sangat longgar, tanpa BH dengan 2 kancing atas terbuka aku duduk di sofa ruangan tengah, sengaja kubawa gunting kuku.....aku duduk dihadapan kedua pemuda itu, Hendra sedang asyik dengan tabletnya sementara Gilang membaca Koran..”sorry ya aku santai begini kataku...nggak apa kan kalau aku angkat kaki ..mau gunting kuku nih....” kataku.....
“Mau diguntingin tan ..? “ Tanya Hendra bercanda yang kujawab dengan senyuman.
Saat menggunting kuku kaki..dengan kaki terangkat aku pura pura serius menggunting kaku kakiku....dan karena agak membungkuk aku tahu kalau payudaraku terlihat jelas dari celah baju longgar yang kukenakan....dan pastilah celana dalamku juga jelas dimata mereka...
“Hayo..............ngeliatan apa..” kataku mengejutkan mereka...aku bicara di saat yang tepat saat mereka menatap kearahku...dan mereka tidak bisa mengelak lagi.
“Ma...maaf tante....” Gilang menjawab terbata bata sementara Hendra yang lebih berani malah menjawab..”Bukan salah kita dong..habis ada pemandangan indah.., mata nya melawan nih tante...”
“Kalian tuh bandel ya....sudah kemarin diam diam lihat file photoku di komputer...sekarang malah ngintip” kataku pura pura cemberut.
“Ya....habis nggak sengaja kok tante...” jawab Hendra lagi
Tiba tiba saja sebuah ide liar merasuki kepalaku....”biar kubuat kedua pemuda ini pusing” pikirku
“ya sudah....berarti kalian sudah melihat semua ya..apalagi yang di photo photo itu kan semua total polos akunya, yang penting jaga rahasia ya..” kataku lembut
“i i iiya tante” jawab Gilang.
“Eh..............sini....sudah sekian lama kalian disini aku nggak punya kenangan dengan kalian..., Hendra kamu photoin ya...Gilang sini ..” kataku sambil menepuk sofa disebelahku.
Dengan ragu Gilang pindah kesampingku.....dan hendra dengan sigapnya mengambil HP ku di meja..lalu mulai mengambil posisi untuk mengambil gambarku dengan Gilang....
“kaku amat sih....”kataku kepada Gilang yang duduk dengan tegak.....
“Yang agak mesra dong....” kataku lagi...lalu kugeser dudukku merapat....kutarik tangannya melingkari pundakku dan kutempelkan pipiku di pipinya...
“Nah...gitu....aku merubah lagi posisiku...dan gerakan yang tak terlihat satu kancingku terbuka....kurebahkan kepalaku didada Gilang...beberapa kali kami berpose dan hendra dengan serius menjepret kami....
“Sini gantian...Gilang kamu yang jepret ya..Hendra sini..” aku masih pura pura tidak sadar kalau buah dadaku sudah terbuka dan terlihat jelas...
Tidak ada dari kedua pemuda itu yang mengingatkan keadaanku bajuku.....Hendra yang gantian disampingku lebih luwes....bahkan sesekali tanganya menyentuh dadaku namun aku pura pura aku tidak menyadarinya.....
“Mana sini...kulihat gambarnya..”setelah Gilang selesai menjepret.....dan aku tahu kalau benda di dalam celana pendek kedua pemuda itu sudah menegang karena terlihat menonjol....
“Waa....gimana nih...masa dadaku terbuka begini..?” kataku pura pura terkejut melihat gambar aku sedang dipeluk Hendra dan kedua buah dadaku terpampang jelas.....”ih..jahat nggak ada yang kasih tahu....”kataku sambil men scroll gambar di HP ku...
‘ini..nggak fair .., masa aku setengah telanjang begini sementara kalian masih lengkap pakai kaos begitu....” kutarik tangan Hendra...”ayo buka kaosmu...” kataku memerintah.....”kita ulangi...biar fair” kataku lagi....dan dengan patuh Hendra menurut....”Kamu juga..biar sambil jepret juga buka kaos kamu” kataku kepada Gilang....
Kini hendra duduk disampingku bertelanjang dada......sesi berphoto diulangi....dan saat aku merebahkan kepalaku didada hendra lidahku menjilati putting susunya...hingga pemuda itu terlonjak....dan untuk menambah keberanian pemuda itu...kutarik tangannya ke dadaku dan kuletakan di payudaraku dan walau agak ragu tapi Hendra mulai meremasnya...
Aku sudah tidak mempedulikah gilang...kepalaku turun kebawah dan kutarik celana pendek yang dikenakan pemuda itu dan saat batang yang sudah sejak tadi mengeras itu terbebas tegak, mulutku langsung melahapnya....
Karena merasa posisiku tidak nyaman..aku bergerak....aku berlutut didepan sofa dengan Hendra duduk dalam keadaan telanjang dan kumainkan buah zakarnya dengan lidahku....sesekali kucoba memasukan seluruh batang kemaluan pemuda itu kedalam mulutku.....
‘ahhh duh tante.......enak tante......ssshhh ... ahh.....” pemuda itu mendesah tangannya memainkan rambutku dan benar dugaanku...tidak sampai 5 menit..aku merasakan batang kemaluan pemuda itu mulai berdenyut....semakin membesar ...”duh tante....nggak tahan nih...ahh...mau keluar nih tante....”keluhnya sambil berusaha menahan kepalaku....namun aku tidak mempedulikannya dan menhisapnya makin kuat...dan akhirnya dengan satu erangan keras “shh ahhh tanteee..keluar ....tan....aahh” batang kemaluan itu menyemburkan air maninya...banyak sekali, kepala kemaluan itu tetap dimulutku bibirku menjepit leher dan aku berusaha secepat mungkin menelan semua semburan cairan kental panas itu..........entah berapa kali batang itu berdenyut mengeluarkan semua isinya.....dan akhirnya mulai melemas....
Aku baru melepaskan batang itu dari mulutku setelah lemas....kujilati lagi sekali lalu bangkit....
Tanpa bicara kubuka baju yang sudah tidak karuan letaknya, Gilang yang masih terpaku melihat pertunjukan tadi kutarik “giliranmu....” kataku pendek.
Tidak sampai 20 detik Gilang juga sudah kubuka celanannya dan agak kaget juga melihat ukuran kemaluannya....lebih besar dari hendra....terutama kepalanya besar sekali......
Kududukan gilang di sofa dan aku kembali berjongkok didepannya...mulutku mulai dengan serius “menggarap” kemaluan pemuda itu.....sementara kurasakan tangan hendra mulai menggerayangi pantatku dan jari jari nya mulai menurunkan celana dalam yang kupakai dan mulai memainkan lubang kemaluanku yang mulai membasah.....
Aku bangkit....dengan Gilang tetap duduk di sofa aku duduk dipangkuannya....”masukan ya........” kataku lirih dan menempelkan kemaluanku di batangnya dan muali mendorongnya masuk....agak susah karena besarnya kepala kemaluan gilang....tapi sedikit demi sedikit kepala itu mulai menerobos masuk....”aah...sshh....” seperti orang kepedasan aku mendesah saat kepala kemaluan itu masuk seluruhnya dan akhirnya seluruh batang itu terbenam .......posisiku membelakangi Gilang yang lalu meremas buah dadaku dan hendra duduk disamping kami tangannya aktif menyentuh tubuhku.
Dengan kemaluan Gilang terbenam di lubang kemaluanku aku mulai menaik turunkan pantatku....untung tadi saat mengoral hendra nafsuku naik tinggi sekali sehingga dengan cepat aku mulai merasakan getaran getaran yang menandakan orgasmeku mulai mendekat....aku bergerak semakin cepat.....dan Gilang juga mengerakan dengan menyodokkan kemaluannya sedalam mungkin dan “uh..tante saya mau keluar” katanya sambil bergerak berusaha menarik kemaluannya dari lubang kemaluanku...namun aku bergerak menekan semakin dalam ...semakin cepat dan......... hampir pada saat yang bersamaan aku merasakan semburan hangat yang sangat kuat menyemprot mengisi lubang kemaluanku dan hal itu mendorong orgasmeku ke puncak...”aah...............sshhh…..aaah..” aku berusaha menahan suaraku menerima getaran orgasme yang sedemikian nikmatnya……..Gilang tersandar di sofa terengah engah….dan aku terkulai dipangkuannya dengan batang kemaluannya masih menancap di lubang kemaluanku ……dan perlahan batang itu melemas…aku bangkit dan kurasakan air mani pemuda itu mengalir keluar….”ma..af tante..saya keluar didalam” kata Gilang gugup….”huss….jangan minta maaf ..memang aku inginnya begitu…sambil membungkuk dan mencium bibir pemuda itu…”
“Hendra..mau tolong.? Ambilakn handuk yang dibasahi ya…ini air mani Gilang banyak sekali sampai banjir keluar nih..” pintakuku mengulurkan tangan hendak menerima handuk yang dibawa Hendra..namun pemuda itu malah berlutut didekatku yang sudah terduduk disofa bersandar dibadan Gilang dan dengan lembut mulai menyeka paha dan kemaluanku….”Biar saya bantu tente…” katanya lembut… tanpa banyak bicara kubuka pahaku dan dengan leluasa Hendra menyeka paha dan kemaluanku dengan handuk basah itu hingga bersih….
Setelah itu gantian aku yang menyeka batang kemaluan kedua pemuda itu dan setelah bergeser sedikit aku tiduran dengan paha Gilang sebagai bantal sehingga batang kemaluannya hanya berjarak kurang dari 5 CM dari wajahku…sementara Hendra duduk dan kedua kakiku diatas pahanya..tangan Hendra mengelus dan menelusuri pahaku…sementara Gilang mengusap usap rambutku…….dan meremas buah dadaku.
“Tahu punya kalian enak dari kemarin kemarin ya kita make love “ kataku…dan mendekatkan wajahku ke batang kemaluan Gilang yang mulai menegang lagi, kujulurkan lidahku menyentuh ujung nya membuat Gilang tergelinjang….….”iya tante….habis nggak tahu kalau tahu boleh sih..” hendra yang menjawab.
Rupanya Hendra sudah naik lagi nafsunya….ditariknya kakiu dan dengan berjongkok kepalanya dibenamkan ke selangkanganku..lidahnya mulai menjilati dan memasuki setiap bagian dari liang kewanitaanku membutaku terlonjak lonjak….
Posisiku yang setengah rebah disofa membuat hendra memiliki akses yang luas….sesekali diangkatnya pantatku dan tiba tiba saja lidahnya menusuk nusuk anusku mebuatku tambah terengah engah…dan Gilang yang makin berani bangkit..dikakangkanginya tubuhku dan kemaluannya disodorkan kemulutku yang tentu saja kuterima dengan mulut terbuka…
Aku tidak mau sampai orgasme dengan lidah Hendra….kudorong lembut Gilang dan berganti posisi…kuminta gilang duduk dan aku menungging menjilat serta memainkan kemaluannya dengan mulutku…dan Hnedra segera mengerti…dimasukannya kemaluannya yang sudah tegang itu dari belakang…….Hendra bergerak dengan sentakan sentakan cepat membuatku terdorong dorong sambil menghisap dan mengulum kemaluan Gilang dan mungkin karena sudah keluar semua pada ronde awal tadi, kali ini mereka bertahan cukup lama….
Suara “ceplak ceplak” beradunya kulit pantatku dengan kulit Hendra saat pemuda menghunjamkan kemaluannya dan menariknya lagi..lenguhan dan desis tertahan Gilang menikmati kuluman dan hisapan mulutku apalagi saat buah zakarnya kujilati…membuat susana semakin panas…
Hampir 10 menit kami dalam posisi itu dan Hendra semakin mempercepat gerakannya, pinggulku dipegangnya dengan kuat dan kemaluannya masuk maju mundur semakin cepat, aku sendiri juga mulai merasakan kalau orgasme akan datang ….kubantu mulutku dengan mengocok kemaluan Gilang sehingga hanya ujung kepalanya yang ada didalam mulutku dan tanganku mengocok dengan cepat sementara tangan Gilang memainkan puting susuku…..
“Ahhh Hendra…cepetin……aku mau kkel…..ahh…keluar ..cepetin..desahku ….dan Gilang membantu dengan tangannya mengocok batangnya …dan akhirnya “Tante….keluarr..aduhh…ss….enak…..ahh..” hendra setengah berteriak dan menghunjamkan kemaluannya sedalam mungkin dan kurasakan semprotan kuat menyiram rahimku…..detik bberikutnya orgasme ku datang bagai badai dan Gilang mengeluh “ ahh…….keluar lagi tante…..” dan menahan kepalaku saat mengeluarkan air maninya dalam mulutku……..kondisi yang bersamaan itu membutaku hamper tersedak karena banyaknya air mani Gilang..berkali kali aku harus menelan sambil merasakan orgasme yang sungguh nikmat……..bibirku terasa basah…banyak mani Gilang yang mengalir keluar..kugunakan jariku mengusapnya dan menjilatinya ….dan hendra malah ambruk diatas punggungku..
“Sudah ah berat nih..” keluhku ……dan membalikan tubuhku…..kulirik jam ..sudah hampir tengah hari…..
“Uh banyak sekali air mani kalian..” kataku sambil bangkit ….menuju kamar mandi untuk bebersih…
Kami ngobrol ngobrol dengan bertelanjang ….susana sangat santai dan menyenangkan
Rasa lapar akhirnya mengalahkan segalanya….kami makan siang masih tanpa pakaian…kulihat “batang” Gilang sudah mulai bangkit lagi….”Gilang …aku capek jangan dikasih bangun tuh..” kataku tersenyum…”apalagi sebentar lagi si bibi datang..”
Setelah makan kuputuskan untuk mandi dan menelpon suamiku dikamar..kuceritakan apa yang terjadi….”ha ha kedengaran dari suara mama kayaknya puas ya..” kata suamiku tertawa.
“Lumayan” jawabku…..”jadi kapan pulang ?” tanyaku lagi
‘besok…, sudah selesai semua” jawab suamiku
“Oh..ya sudah..berarti malam ini masih ada mainan deh..soalnya mereka nggak boleh tahu kalau papa tahu kan..” kataku.
Sore hari setelah anakku pulang kami masih ngobrol santai…untunglah kedua pemuda itu pandai membawa diri dan tidak menampakkan sesuatu sama sekali.
“Oom besok pulang…” kataku senang ….” Hendra hanya tersenyum sementara Gilang diam saja..namun dari sinar mata mereka aku tahu kalau ada sedikit kekecewaan di mata mereka,
Sudah lewat tengah malam ketika aku terbangun…dari jam 10 tadi aku tidur…lelah tadi badanku setelah dikeroyok 2 pemuda yang penuh energy itu……
Hanya dengan menggunakan daster tipis tanpa apa apa lagi dibaliknya perlahan aku keluar kamar…Susana sudah sepi…anakku yang tidur diatas kutahu pasti sudah lelap seperti kebiasaannya…..perlahan aku menuju kamar tidur tamu..kubuka perlahan dan melihat kedalam…
Mereka ternyata masih belum tidur, duduk dan bicara denga suara perlahan…..kuletakan tanganku dibibir…dan aku masuk menutup pintu.
Tanpa bicara..kulepas daster yang kukenakan…naik keranjang dan member tanda mereka untuk mendekat…..dan tanpa harus disuruh untuk kedua kalinya keduanya juga naik keranjang….
Aku berbaring ditengah , Hendra disisi kiriku dan Gilang dikananku….berganti ganti keduanya menciumi wajahku…biru dan bergantian saat aku berciuman dengan hendra Gilang menjilati dan mengulum putting susuku, dan saat aku mencium bibir Gilang Hendra yang memainkan buah dadaku …..
“kalian kan pulang lusa pagi…besok Oom pulang…kita bisa having fun sampai subuh ya..” kataku lembut…..
Kali ini aku tidak banyak aktif, kubiarkan kedua pemuda itu menelusuri seluruh tubuh telanjangku dengan tangan dan lidah mereka…..dan yang paling membuat tidak tahan saat tubuhku didorong miring…kakiku diangkat sebelah, hendra mengulum klitorisku dengan penuh nafsu sementara Gilang menjilati leher dan telingaku….
“ehmm..ah….cepert sekali kalian belajar ya..” kataku ..
‘kan tante gurunya…” jawab hendra mengangkat kepalanya…..lalu meneruskan lagi “kerjanya”
Ayo ah…..siapa nih yang mau duluan…” tanyaku sambil membalik badan hingga telentang…Hendra dan Gilang berpandangan…dan rupanya langsung da kesepakatan…karena hendra lalu memposisikan dirinya diatasku dan mengarahkan batangnya di bibir kemaluanku….
Perlahan batang kemaluan itu memasuki tubuhku …..dan “bless…..”terbenam hingga ke pangkalnya….kuangkat kakiku melingkari pinggang Hendra, tanganku memeluknya dan Hendra mencium bibirku…..hendra menaik turunkan pinggulnya dan aku berusaha mengimbangi gerakannya….kulirik Gilang hanya menonton sambil memegang kemaluannya…….
Hendra tidak bisa bertahan terlalu lama dengan posisi itu….kurang dari 10 menit pemuda itu mulai mempercepat gerakannya….aku juga menahan diri agar tidak orgasme dulu…..dan akhirnya sebelum sempat bersuara karena bibirnya kututup dengan bibirku pemuda itu melepaskan air maninya lagi didalam lubang kemaluanku…..kakiku menjepit pinggangnya erat erat dan semprotan demi semprotan mengisi setiap celah dalam tubuhku….”mmmpphh….ah..” desahnya…..setelah bibirnya kulepas…”duh tante…maaf nggak tahan …nggak nungguin tante keluar..” katanya…aku Cuma senyum…”masih ada Gilang kan..?” jawabku…
Hendra menggulingkan tubuhnya…..tanpa harus diberi tanda gilang langsung mendekatiku….kutarik pemuda itu keatasku dan beberapa saat kemudian kemaluannya terbenam dalam lubang kemaluanku yang masih penuh dengan air mani Hendrta.
Posisi Gilang sama dengan hendra….dan mungkin karena sudah tegang sejak tadi..aku tahu Gilang kalau pemuda ini akan lebih cepat keluar …….dan benar saja….kurasakan gerakannya mulai cepat….aku juga berusaha mengimbangi agar sama sama orgasme…..dan akhirnya..dengan berciuman aku mencapai puncak yang penuh getaran itu….dan Gilang menyusul menyemburkan air main menambah jumlah air mani dalam lubang kemaluanku………
‘Hmm…kalau kalian lama disini lama lama aku bisa kembung deh…diisi terus begini” kataku..
“kalau bisa terus begini…oh indahnya dunia “ jawab hendra yang langsung kucubit…
Kami ngobrol cukup lama …. Kedua tanganku tanganku memainkan kedua batang kemaluan yang sudah lemas itu…
Sambil ngobrol kami bergantian saling mengecup….dan setengah jam kemudian terasa kedua batang itu mulai bangkit ….dasar anak muda…cepat sekali pulihnya….
“terakhir ya….kalian ngocok sendiri…nanti keluarin dimulutku ya….mulai ngantuk nih….” Kataku….tidak usah disuruh kedua kalinya kedua pemuda itu berlutut dekat mukaku…seperti berlomba mereka mengocok kemaluan masing masing…..aku membantu dengan mengelus dan mengusap usap buah zakarnya….cukup lama mereka mengocok …bahkan sesekali kubantu dengan jilatan jilatan namun akhirnya Gilang dengan melenguh panjang menyodorkan kemaluannya, bibirku menjepit leher kemaluannya dan air maninya keluar lagi…namun kali ini tidak terlalu banyak….beberapa menit kemudian hendra menyusul dan kuperlakukan sama…”mmh…enak..?” tanyaku..”enak tante…kalau ketagihan gimana ?” Tanya Hendra….”ya kamu cari pacar ….minta pacarmu tiap hari ..” jawabku sambil tertawa…
“Ya sudah…kalian tidur…aku juga mau tidur ya…” tanpa memperdulikan protes mereka bergantian kucium bibir mereka.., kukenakan kembali dasterku dan melangkah menuju kamarku dengan air mani dari kedua pemuda itu mengalir diantara pahaku…
Author : Liana
Thursday, November 28, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment