Thursday, November 28, 2013

Poliandri vs Poligami


Tag : Cerita Swinger , Cewek Bispak , Cerita Dewasa , Cantik , Cewek , Sex , Panas , Tukar Pasangan ,  Perek ,

Waktu itu lagi asiik ngbrol ama temen gue, cewek
yang rencananya mau nikah bulan2 ini …
sampe akhirnya ngomongin tentang poligami ….
komentarnya memang agak nyebrang … malahan jadi
ngebahas poliandri…..
katanya gini nih …
“Menurut daku, yang diperlukan oleh seorang
anak bukanlah siapakah
lelaki yang menyumbangkan seciprat sperma untuk
membuat dirinya, tapi
siapakah yang berperan sebagai sosok seorang ayah
sesungguhnya dalam pertumbuhannya.



Justru dengan sistem 4 ayah 1 ibu, anak-anak
diuntungkan karena lebih banyak yang melindungi mereka jika ada apa-apa.
Bahkan mungkin ada baiknya jika ke-empat ayah tersebut mengatur shift
kerja mereka sehingga setidaknya ada 1 ayah yang selalu berjaga di rumah
setiap saat. Menjaga keluarga dari marabahaya. (Misal: Kalau ada
perampok yang masuk rumah, setidaknya ada seorang lelaki dewasa yang akan
melindungi ibu dan anak-anaknya)
Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4 tulang
punggung keluarga. (EMPAT saudara-saudara! ! E-M-P-A-T!! bukan 1 atau 2 atau
3, tapi EMPAT sumber pemasukan keluarga!!) Jadi secara keseluruhan,
kesejahteraan keluarga menjadi lebih baik.
Biaya perawatan anakpun lebih terjamin. Jika yang
1 terkena PHK, masih ada 3 lainnya yang bekerja. Tentunya yang terkena
PHK itu juga akan merasa gengsi dan malu terhadap 3 suami lainnya,
sehingga ia akan berusaha mendapatkan kerja secepatnya.
Poliandri juga baik untuk mengurangi jumlah
penduduk. Sebab, walaupun ada 4 pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik
anaknya cuma 1!! Jadinya ya dalam jangka panjang akan mengurangi jumlah
penduduk dan anak-anak yang dibuat pun diharapkan lebih “berkualitas”
.. (Ya itulah, karena biaya perawatan anak datang dari 4 sumber
pemasukan) Intinya: turunkan kuantitas, naikkan kualitas!!
Kalau poligami bisa mengakibatkan persaingan di
antara para istri dan anak-anaknya, poliandri mungkin bisa memberikan
efek perdamaian. Sebab pada saat seorang anak tidak jelas siapa ayahnya
(Pokoknya di antara 4 itu! Eh, diluar 4 itu juga bisa ding), maka para
ayah akan tetap memberikan perhatian kepada si anak. Masing-masing
ayah akan menganggap anak tersebut adalah anaknya. (Kalau di
poligamikan, bisa ada resiko setiap anak membangga-banggakan ibunya doang dan
menjelekkan ibu dari anak yang lain)
Para ayah tersebut punya teman untuk ngobrol malam-malam, teman
untuk main catur, main panco (Kalau mau juga bisa buat
turnamen kecil- kecilan) ataupun main kartu (Pas 4 orang! Cocok
buat maen capsa, maen mahjong juga bisa). Nonton bola di rumah pun
menjadi lebih semarak!
Dengan sistem 4 suami pula para pria bisa belajar
menekan rasa egoisnya dengan saling berbagi, bertoleransi dan bersabar.
Ingat, Tuhan suka orang sabar.
Rewelnya istri pun menjadi lebih berkurang.
Bayangkan jika seorang suami punya 4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang
istri yang berpotensi untuk mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi
JIKA 4 suami 1 istri, maka rata-rata kemungkinan masing-masing suami
di-rese- in istri adalah maksimal 6 jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa
sang istri mengomel selama 24 jam non-stop)
Sudah menjadi pengetahuan umum pula jika umur
harapan hidup pria lebih pendek. Jadi, setidaknya jika seorang suami mati,
sang istri tidak akan langsung menjadi janda, masih ada 3 orang suami
yang menemani.
Sementara jika sang istri yang mati, maka para
suami bisa memilih untuk segera kawin lagi atau menjomblo. (Point bebek di
sini: Kalau seorang wanita menjadi janda, maka ia lebih sulit untuk
mencari suami daripada seorang duda mencari istri)
Sekarang mari kita tinjau dari sudut seksualitas.
Sudah menjadi keluhan umum di rubrik konsultasi kalau banyak wanita
gagal mencapai orgasme karena suami cepat selesai atau tidur begitu saja
setelah mencapai puncak. Padahal pada umumnya, wanita itu lebih
lambat panas daripada pria.
Nah. dengan adanya 4 suami, maka suami-suami
tersebut bisa ber- estafet ria. Jika istri lambat panas dan blum panas-panas
juga, maka jangan kuatir, masih ada rekan anda yang akan meneruskan
perjuangan membawa istri menuju ke puncak kenikmatan. (Menuju puncak,
gemilang cahaya, mengukir cinta, SEJUTA RASA.. Kyaaaaaaa.!! )
Poliandri secara sekilas juga sesuai dengan kodrat
seks manusia. Laki-laki pada umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu
keabisan tenaga,sementara wanita bisa orgasme berkali-kali, bahkan
organ seksualnyapun tidak usah membutuhkan persiapan terlalu banyak
seperti halnya laki-laki. ( Kan
harus nungguin Joy-sticknya berdiri dulu.)
Jika wanita berhalangan pun (Entah apapun
alasannya.), laki-laki bisa dengan mudah swalayan karena organ seksnya terbuka
dan menggantung di luar tubuh. (Tidak seperti perempuan yang organnya
lebih tersembunyi, jadi lebih ribet kalau mau swalayan)
Akhir kata, saya menyimpulkan (lagi-lagi) secara
SEPIHAK bahwa poliandri “lebih baik” daripada poligami.”
Nah loh …………
Ada pepatah mengatakan ;
” Laki2 seperti botol coca cola : biar isi
berceceran dimana2 yang penting botol dipulangin”.
” Perempuan seperti kulkas : biarpun gak
kemana2, tapi dpt menyimpan beberapa botol sekaligus di dalam nya”.

PS: Didapat dari mailing list lapanpuluhan (80an), tanpa diedit.

No comments: