Tag : Cerita Swinger , Cewek Bispak
, Cerita Dewasa , Cantik , Cewek , Sex , Panas , Tukar Pasangan , Perek ,
Waktu itu lagi asiik ngbrol ama
temen gue, cewek
yang rencananya mau nikah bulan2
ini …
sampe akhirnya ngomongin tentang
poligami ….
komentarnya memang agak nyebrang …
malahan jadi
ngebahas poliandri…..
katanya gini nih …
“Menurut daku, yang diperlukan oleh
seorang
anak bukanlah siapakah
lelaki yang menyumbangkan seciprat
sperma untuk
membuat dirinya, tapi
siapakah yang berperan sebagai
sosok seorang ayah
sesungguhnya dalam pertumbuhannya.
Justru dengan sistem 4 ayah 1 ibu,
anak-anak
diuntungkan karena lebih banyak
yang melindungi mereka jika ada apa-apa.
Bahkan mungkin ada baiknya jika
ke-empat ayah tersebut mengatur shift
kerja mereka sehingga setidaknya
ada 1 ayah yang selalu berjaga di rumah
setiap saat. Menjaga keluarga dari
marabahaya. (Misal: Kalau ada
perampok yang masuk rumah,
setidaknya ada seorang lelaki dewasa yang akan
melindungi ibu dan anak-anaknya)
Selain itu, 4 ayah berarti adanya 4
tulang
punggung keluarga. (EMPAT
saudara-saudara! ! E-M-P-A-T!! bukan 1 atau 2 atau
3, tapi EMPAT sumber pemasukan
keluarga!!) Jadi secara keseluruhan,
kesejahteraan keluarga menjadi
lebih baik.
Biaya perawatan anakpun lebih
terjamin. Jika yang
1 terkena PHK, masih ada 3 lainnya
yang bekerja. Tentunya yang terkena
PHK itu juga akan merasa gengsi dan
malu terhadap 3 suami lainnya,
sehingga ia akan berusaha
mendapatkan kerja secepatnya.
Poliandri juga baik untuk
mengurangi jumlah
penduduk. Sebab, walaupun ada 4
pejantan yang siap membuahi, tapi pabrik
anaknya cuma 1!! Jadinya ya dalam
jangka panjang akan mengurangi jumlah
penduduk dan anak-anak yang dibuat
pun diharapkan lebih “berkualitas”
.. (Ya itulah, karena biaya
perawatan anak datang dari 4 sumber
pemasukan) Intinya: turunkan
kuantitas, naikkan kualitas!!
Kalau poligami bisa mengakibatkan
persaingan di
antara para istri dan anak-anaknya,
poliandri mungkin bisa memberikan
efek perdamaian. Sebab pada saat
seorang anak tidak jelas siapa ayahnya
(Pokoknya di antara 4 itu! Eh,
diluar 4 itu juga bisa ding), maka para
ayah akan tetap memberikan
perhatian kepada si anak. Masing-masing
ayah akan menganggap anak tersebut
adalah anaknya. (Kalau di
poligamikan, bisa ada resiko setiap
anak membangga-banggakan ibunya doang dan
menjelekkan ibu dari anak yang
lain)
untuk main catur, main panco (Kalau
mau juga bisa buat
turnamen kecil- kecilan) ataupun
main kartu (Pas 4 orang! Cocok
buat maen capsa, maen mahjong juga
bisa). Nonton bola di rumah pun
menjadi lebih semarak!
Dengan sistem 4 suami pula para
pria bisa belajar
menekan rasa egoisnya dengan saling
berbagi, bertoleransi dan bersabar.
Ingat, Tuhan suka orang sabar.
Rewelnya istri pun menjadi lebih
berkurang.
Bayangkan jika seorang suami punya
4 istri. Maka dalam 24 jam, akan ada 4 orang
istri yang berpotensi untuk
mengomel dan mengeluh di kuping suami. Tapi
JIKA 4 suami 1 istri, maka
rata-rata kemungkinan masing-masing suami
di-rese- in istri adalah maksimal 6
jam sehari. (Dengan asumsi ngawur bahwa
sang istri mengomel selama 24 jam
non-stop)
Sudah menjadi pengetahuan umum pula
jika umur
harapan hidup pria lebih pendek.
Jadi, setidaknya jika seorang suami mati,
sang istri tidak akan langsung
menjadi janda, masih ada 3 orang suami
yang menemani.
Sementara jika sang istri yang
mati, maka para
suami bisa memilih untuk segera
kawin lagi atau menjomblo. (Point bebek di
sini: Kalau seorang wanita menjadi
janda, maka ia lebih sulit untuk
mencari suami daripada seorang duda
mencari istri)
Sekarang mari kita tinjau dari
sudut seksualitas.
Sudah menjadi keluhan umum di
rubrik konsultasi kalau banyak wanita
gagal mencapai orgasme karena suami
cepat selesai atau tidur begitu saja
setelah mencapai puncak. Padahal
pada umumnya, wanita itu lebih
lambat panas daripada pria.
Nah. dengan adanya 4 suami, maka
suami-suami
tersebut bisa ber- estafet ria.
Jika istri lambat panas dan blum panas-panas
juga, maka jangan kuatir, masih ada
rekan anda yang akan meneruskan
perjuangan membawa istri menuju ke
puncak kenikmatan. (Menuju puncak,
gemilang cahaya, mengukir cinta,
SEJUTA RASA.. Kyaaaaaaa.!! )
Poliandri secara sekilas juga
sesuai dengan kodrat
seks manusia. Laki-laki pada
umumnya hanya dapat orgasme 1 kali lalu
keabisan tenaga,sementara wanita
bisa orgasme berkali-kali, bahkan
organ seksualnyapun tidak usah
membutuhkan persiapan terlalu banyak
seperti halnya laki-laki. ( Kan
harus nungguin Joy-sticknya berdiri
dulu.)
Jika wanita berhalangan pun (Entah
apapun
alasannya.), laki-laki bisa dengan
mudah swalayan karena organ seksnya terbuka
dan menggantung di luar tubuh.
(Tidak seperti perempuan yang organnya
lebih tersembunyi, jadi lebih ribet
kalau mau swalayan)
Akhir kata, saya menyimpulkan
(lagi-lagi) secara
SEPIHAK bahwa poliandri “lebih
baik” daripada poligami.”
Nah loh …………
” Laki2 seperti botol coca cola :
biar isi
berceceran dimana2 yang penting
botol dipulangin”.
” Perempuan seperti kulkas :
biarpun gak
kemana2, tapi dpt menyimpan
beberapa botol sekaligus di dalam nya”.
PS: Didapat dari mailing list
lapanpuluhan (80an), tanpa diedit.
No comments:
Post a Comment